Powered by Blogger.

Followers

Latest Post

Cara Budidaya Durian di Perkarangan Rumah

KAMI MENYEDIAKAN BIBIT DURIAN UNGGUL 
HUB. WA: 0877 3808 1600
mh-usman-riyadi.blogspot.com


Durian merupakan salah satu buah musiman yang selalu dinantikan masa panennya. Buah ini beraroma khas dan kuat, rasanya lezat dan daging buahnya legit bagi para pecintanya. Namun sebaliknya bagi yang tidak suka durian pasti akan berpendapat yang sebaliknya terutama mereka benci dengan aromanya. Para pecinta durian senang berburu durian karena buah berduri ini memiliki banyak jenis. Jenis durian apa saja yang menjadi kesukaan? Ada beberapa jenis yaitu durian musangking, durian bawor, durian petruk, durian montong, durian bokor, durian pelangi, durian duri hitam dan masih banyak lagi jenis durian yang lain.
Dilihat dari segi bisnis, tanaman buah durian memiliki peluang yang sangat bagus. Hingga saat ini bagai tak lekang oleh waktu. Mengapa demikian? Karena harga buah durian tinggi dan pasokan buahnya di pasar atau di toko buah masih kurang banyak. Bagi Anda yang gemar bercocok tanam dan memiliki area pekarangan yang luas, maka Anda tidak boleh melewatkan buah ini untuk ditanam dan diperbanyak jumlahnya untuk bisnis.
Sebelum mulai menanam, Anda sebaiknya memahami kriteria penanaman buah durian yaitu ketinggian tempat, iklim, dan tanah. Durian cocok untuk tumbuh di tempat dengan ketinggian 100 hingga 500 m di atas permukaan laut. Durian yang ditanam di daerah yang lebih tinggi akan menurunkan kualitasnya.
Durian dapat tumbuh dengan baik di daerah yang beriklim tropis basah dengan curah hujan lebih dari 2.000 mm per tahun dan merata sepanjang tahun dengan durasi basah 9 hingga 10 bulan per tahun sehingga hanya 1 hingga 2 bulan kering sebelum berbunga. Untuk intensitas cahaya sekitar 40 hingga 50% dengan suhu antara 22 hingga 30ºC setiap harinya.
Durian akan tumbuh dengan baik pada tanah yang memiliki pH 5 hingga 7 dengan kisaran optimum pada pH 6 hingga 6,5. Kondisi perairan lahan harus baik dengan kedalaman air tanah antara 50 hingga 150 cm atau 150 hingga 200 cm. Kondisi drainase harus tepat karena akar durian sangat mudah busuk bila terendam air. Sedangkan jenis tanah yang bagus untuk durian adalah tanah grumosol dan andosol karena jenis tanah tersebut subur dan kaya akan kandungan bahan organik.
1. Penentuan Bibit
Bibit buah durian dapat dipilih dari hasil generatif. Anda harus memilih bibit terbaik yang bijinya berasal dari buah matang di pohon. Setelah itu pilih biji berbentuk lebih bulat dan besar. Tanam bibit dalam ukuran polybag dari 1 liter.
Siramlah tanaman ini secara teratur ±3-4 bulan hingga tinggi tanaman 30-50cm untuk selajutnya dilakukan “teknik sambung pucuk/top working” sehingga kemudian tanaman siap untuk ditanam. Bibit tanaman durian juga dapat diambil dari hasil vegetative yaitu perbanyakan bibit dengan okulasi.


2. Pengelolaan Lahan
Lahan yang akan digunakan untuk menanam dibersihkan terlebih dahulu dari banyak kotoran seperti rerumputan, sisa tebangan, tanaman liar.
Setelah tanah bersih dari kotoran, baru Anda cangkul agar tanahnya gembur. Di sekitar lahan tempat menanam durian, Anda sebaiknya membuat saluran drainase untuk mencegah genangan air. Pengelolaan lahan sebaiknya dilakukan sebelum musim hujan datang.




3. Penanaman Durian
Jarak antar tanaman durian sebaiknya antara 6 x 6 meter sampai dengan 10 x 10 meter, lebih lebar jarak maka lebih baik. Ukuran lubang tanam untuk tanaman durian yaitu 60x60x60 cm, atau disesuaikan dengan jenis dan kondisi tanah.
Tanah bagian atas digali sekitar 20 cm, kemudian pisahkan bagian bawah selama 2 sampai 3 minggu. Lubang tanam tersebut ditutup lagi dengan tanah galian pada pertama kali Anda memasuki dengan campuran pupuk kandang organik/kompos yang sudah matang (bukan kompos yang baru diambil dari kandang) sebanyak kurang lebih 30 kg  per lubang.
Saat Anda menanam pada musim hujan sebaiknya dilakukan pada awal sore sehingga bibit yang ditanam tidak langsung terkena sinar matahari. Bibit biasanya ditanam sekitar setengah bonggol akar.

4. Pemangkasan
Pemangkasan akar dapat menghambat pertumbuhan vegetatif tanaman selama 1 musim. Selama itu tanaman tidak boleh dipangkas. Pemangkasan akar dapat membuat tanaman cepat berbuah serta memperbaiki kualitas buah sehingga buah lebih keras dan lebih tahan lama.
Waktu yang paling baik untuk pemotongan akar yakni saat tanaman mulai berbunga. Waktu tersebut paling lambat 2 minggu setelah berbunga. Jika pemangkasan melewati batas, tanaman durian sebaiknya diiris sedalam 60 hingga 90 cm dan sejauh 1,5 sampai 2 meter saat terdapat panen berkurang dan adanya hambatan pertumbuhan. Bagian akar yang dipotong yaitu kedua sisi pangkal batang.
Pemangkasan bentuk pohon juga harus dengan teknik tertentu yaitu pelihara satu batang utama, potong calon cabang primer yang kurang bagus seperti cabang dengan pertumbuhan terlalu panjang, tidak normal, terserang hama dan penyakit, dan cabang-cabang primer yang terpilih diatur jaraknya sekitar 40-60 cm agar tidak terlalu rapat.
Pertumbuhan cabang diupayakan mendatar atau membentuk sudut 90 derajat dengan batang utama. Ikatlah pucuk cabang dengan tali yang diberi pemberat. Tunas liar juga harus dipangkas dengan menyisakan 1-2 cm dari pangkal cabang. Tinggi pohon usahakan stabil sekitar 4 m dari permukaan tanah, sedangkan cabang terendah berjarak 0,7cm hingga 1 meter dari permukaan tanah. Terakhir oleskan pestisida pada bagian yang dipangkas.
Pemangkasan dilakukan dengan syarat berikut ini. Tanaman mulai berproduksi pertama kali. Pangkas cabang bersudut kecil serta cabang dan ranting yang terserang hama dan penyakit. Pemangkasan ranting pada cabang produktif dengan menyisakan 1/3 bagian ujung.
Pangkas tunas liar yang tumbuh tidak pada tempatnya. Pangkas dahan dan ranting yang terlalu rapat, bersilangan atau tersembunyi. Pangkas dahan dan ranting yang lemah serta tajuk bagian atas yang turun 1 ruas pada ujung ranting. Pangkas dahan dan ranting yang tumbuh ke dalam tajuk atau ke bawah. Anda harus mempertahankan ketinggian pohon durian pada ketinggian optimal 3-4 meter atau 5-6 meter dan oleskan pestisida pada bagian yang dipangkas.


5. Penyerbukan Buatan
Penyerbukan buatan dilakukan dengan mengumpulkan serbuk sari dalam kantong plastic. Kemudian goyang-goyangkan bunga atau disapu dengan kuas halus. Lakukan penyerbukan buatan ini sebaiknya pada malam hari sekitar pukul 19.00-21.00. Caranya adalah oleskan serbuk sari ke kepala putik memakai kuas yang halus.

6. Penjarakan Waktu Berbuah
Untuk mencegah kematian durian maka perlu dilakukan penjarakan waktu berbuah agar tidak menghabiskan energinya untuk proses pembuahan. Penjarakan waktu berbuah berpengaruh terhadap kelangsungan hidup, rasa buah, ukuran buah dan frekuensi pembuahan setiap tahunnya. Proses penjarangan ini dilakukan bersama saat proses pengguguran bunga terjadi. Setelah selesai gugur, Anda harus segera melakukan penjarakan waktu berbuah, tidak boleh ditunda-tunda.
Penjarakan dapat dilakukan secara mekanis dan kimiawi. Tahap penjarakan mekanis dilakukan pada saat buah sebesar bola tenis. Sisakan 1 hingga 2 buah dengan bentuk normal, bebas dari hama dan penyakit dan buah tidak berdempetan karena ada jarak antara dompol dalam satu cabang 20-30 cm.
Penjarakan kimiawi yaitu dengan menyemprotkan hormon tertentu seperti Auxin A, pada saat bunga atau bakal buah berumur sebulan. Pada saat itu beberapa bunga sudah terbuka dan dibuahi. Bunga yang telah dibuahi akan melanjutkan pembuahannya sendiri saat hormon diseprotkan dan yang belum sempat dibuahi akan mati dengan sendirinya.


7. Hama dan Penyakit
Gejala pada tumbuhan yang terserang penggerek buah yaitu buah yang diserang jatuh sebelum tua. Cara mengatasi hal ini yaitu kultur teknis dengan membungkus buah yang telah terpilih sejak dini atau dengan pengasapan di bawah pohon pada sore hari untuk memberantas imago. Sedangkan kultur mekanis yaitu mengumpulkan buah yang terserang hama dan gugur untuk dikubur. Secara biologis yaitu menggunakan semut rang-rang atau musuh alami lainnya yaitu lalat Tachinidea (Argyroplax basifulfa), Ventura, dan sp untuk mengusir imago. Tahap penting dalam cara budidaya durian.

8. Masa Panen

Panen dilakukan ketika buah telah tua dan tercium aromanya yang khas atau sudah ada buah yang berjatuhan karena tua dan matang. Anda sudah bisa mencicipi hasil usaha Anda ini saat panen dan Anda juga bisa menjualnya jika hasil panennya berlimpah.


Cara Merawat Pohon Durian

Bagaimana cara merawat pohon durian dan pupuk apa yang paling bagus untuk pohon durian?



1. Pupuk Untuk Durian 

Sebelum melakukan pemupukan pada tanaman durian sebaiknya melihat terlebih dahulu keadaan tanah, kebutuhan tanaman akan pupuk, unsure hara yang terkandung didalam tanah tempat durian tersebut tumbuh. Pengetahuan tentang kondisi tanah ini penting agar kita mengetahui dosis dan jenis pupuk yang akan digunakan. Jenis pupuk yang digunakan untuk memupuk durian diantaranya, pupuk kandang, kompos, pupuk hijau serta pupuk buatan.
Pemupukan yang tepat dapat membuat tanaman tumbuh subur. Setelah tiga bulan ditanam, durian membutuhkan pemupukan susulan yang berupa NPK (15:15:15) 200 gr per pohon. Kemudian pupuk susulan yang berupa NPK harus dilakukan rutin seiap 4 bulan sekali hingga umur tanaman durian mencapai 3 tahun. Selanjutnya setahun sekali tanaman bisa dipupuk dengan pupuk organic berupa kompos atau pupuk kandang berkisar anatara 60-100 kg per pohon di musim kemarau. Pemupukan dilakukan dengan cara. menggali lubang mengelilingi batang bawah di bawah mahkota tajuk paling luar dari tanaman.
Tanaman durian yang telah berumur 3 tahun biasanya mulai membentuk batang dan tajuk. Setelah itu, setiap tahun durian membutuhkan tambahan 20–25% pupuk NPK dari dosis sebelumnya. Apabila pada tahun ke-3, durian diberi pupuk 500 gram NPK per pohon maka pada tahun ke-4 dosisnya menjadi 600-625 gram NPK per pohon. Kebutuhan pupuk kandang juga meningkat, berkisar antara 120-200 kg/pohon menjelang berbunga durian membutuhkan NPK 10:30:10. Pupuk ini ditebarkan pada saat tanaman selesai membentuk tunas baru (menjelang tanaman akan berbunga).


2. Cara Memupuk 

Buatlah lubang melingkari tanaman yang sudah disesuaikan dengan lebar tajuk pohon. Kedalaman lubang dibuat antara 20-30 cm. Tanah bekas galian tersebut disisihkan untuk menutup kembali lubang setelah disebarkan secara merata ke dalam lubang. Setelah itu tanah diratakan kembali, bila tanah dalam keadaan kering segera lakukan penyiraman.


3. Pemeliharaan Tanaman 

Pada pohon durian juga perlu dilakukan penjarangan buah, hal ini untuk mengantisipasi kematian durian dan agar tidak menghabiskan energi saat proses pembuahan. Penjarangan ini juga berpengaruh pada kelangsungan hidup, rasa, ukuran buah dan frekuensi pembuhan pada tiap tahun. Juga penyiangan perlu dilakukan untuk menghindari persaingan dengan tanaman lain seperti rumput yang tumbuh disekeliling pohon terutama selama masa pertumbuhan. Penyiangan ini dilakukan pada diameter 1 m di tiap tanaman. Juga perlu dilakukan pemangkasan untuk akar pohon sehingga menghambat pertumbuhan vegetatif tanaman sampai 40% selama ± 1 musim. Selama itu pula tanaman tidak dipangkas. Pemangkasan akar selain membuat tanaman menjadi cepat berbuah juga meningkatkan kualitas buah, yang bisa lebih keras dan lebih tahan lama.
Tanaman durian juga perlu peremajaan, khususnya untuk tanaman yang sudah tua dan kurang produktif, tapi dengan cara tidak membongkar atau menggantikan dengan tanaman baru yaitu dengan cara melakukan pemangkasan. Setelah 2-3 minggu maka akan tumbuh tumbuh tunas-tunas baru.



4. Pengairan dan Penyiraman 

Pengairan dan Penyiraman perlu dilakukan sebab durian membutuhkan air yang cukup pada masa pertumbuhan. Tentunya air yang digunakan tersebut tidak perlu sampai menggenangi tanaman hingga lama. Untuk itu perlu dibuatkan semacam saluran air atau drainase untuk menghindari air menggenangi bedengan yang ada di pinggir tanaman.
Ada beberapa petani yang memberikan juga zat pengatur tumbuh (ZPT). Zat ini berguna untuk mempengaruhi jaringan-jaringan pada organ tanaman. Zat ini sama sekali tidak memberikan unsur tambahan hara pada tanaman. ZPT bisa membuat tanaman menjadi lemah sehingga penggunannya harus disesuaikan dengan petunjuk pemakaian yang tertera pada label kemasan. Sebab pemakaian ZPT ini hanya dicampurkan saja.
Untuk hamanya yang perlu diperhatiakan adalah, penggerek buah, lebah mini, ulat penggerek bunga (Prays citry), Kutu loncat durian. Sedangkan untuk penyakitnya adalah phytopthora parasitica dan pythium complectens, Kanker bercak, Jamur upas

HAMA dan PENYAKIT TANAMAN DURIAN SERTA SOLUSINYA

HAMA dan PENYAKIT TANAMAN DURIAN SERTA SOLUSINYA




Penanggulangan hama dan penyakit merupakan hal yang sangat penting dalam usaha tani tanaman durian. Oleh karena serangan hama dan penyakit dapat menurunkan produksi dan kualitas buah, bahkan dapat mematikan tanaman durian. Penanggulangan hama dan penyakit dapat dilakukan seperti mencegah masuknya hama dan penyakit ke lokasi kebun dengan karantina bibit, memusnahkan tanaman, sampai melakukan sanitasi kebun dengan baik. Menanam tanaman pelindung juga dilakukan untuk mengalihkan serangan hama dan penyakit pada durian. Berikut ini hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman durian :

1.     Hama Tanaman Durian

       1. Hama Penggerek Batang
Adapun hama yang sering menyerang tanaman durian adalah hama penggerek batang, Batocera Naminator,  Xylentus Lenconotus, Lamzera Coffeae. Hama ini menyerang dengan membuat lubang pada batang, dahan dan ranting. Ciri-ciri serangan penggerek tersebut ditandai dengan adanya lubang yang disertai kotoran dan cairan berwana merah dari bekas kayu yang diserang penggerek, akibat serangan tersebut tanaman menjadi layu, daun – daun kering dan rontok akhirnya tanamanpun mengalami kematian. Pengendalian terhadap penggerek batang antara lain dengan cara sebagai berikut :
a.       Menjaga sanitasi kebun dengan cara memusnahkan rumput – rumputan, gulma, tanaman inang, dan daun – daun durian yang sudah rotok.
b.      Memotong dan memusahkan batang dan ranting yang terkena serangan hebat.
c.       Menutup bekas lubang penggerek dengan kapas yang sudah diberi insektisida sistemik.
d.      Menyuntik tanaman dengan menggunakan insektisida sistemik melalui akar atau daun.


2.       2. Kutu Loncat

Kutu loncat umumnya menyerang daun yang masih muda dengan cara menghisap cairannya. Gejala yang ditimbulkanya secara langsung adalah daun berwarna berbintik – bintik berwarna kecoklatan. Daun keriting berlubang, dan berukuran tidak normal / kerdil. Hama ini berukuran kecil, warnanya cokelat dan diselimuti benang – benang lilin berwarna putih sebagai hasil sekresinya. Pengendalian kutu loncat dapat dilakukan dengan menyemprotkan insektisida sistemik seperti : Curacron, Dursban, dll dengan konsentrasi 0,2 %.


3.      3.  Kutu Putih
Hama kutu putih (Psendococus sp.) berbentuk bulat kehijauan dan tumbuhnya diselimuti oleh lapisan lilin agak keputihan. Kutu ini menyerang tanaman durian dengan menghisap cairan daun, hama ini juga menyerang penyakit embun jelaga. Kotoranya yang manis mengundang semut sehingga penyebaranya mengikuti semut. Akibat serangan kutu putih daun menjadi keriting dan merana. Bunga dan buah dapat mengalami kerontokan pemberantasan kutu putih harus sekaligus dengan embun jelaga dan semut yang menjadi sarana penyebaranya pemberantasan dapat dapat menggunakan insektisida dan akarisida.


PENYAKIT TANAMAN
1.     

      1.  Kanker Batang dan Mati Pucuk
Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Phitophihora palmifora adalah penyakit yang cukup ganas dengan tingkat kematian hingga 50 %. Tanda – tanda yang terkena kanker adalah adanya luka yang mengeluarkan lendir berwarna merah pad kulit batang bagian bawah dekat tanah. Serangan yang hebat membuat batang menjadi busuk, kayunya terbuka dan berwarna merah kecoklatan berbintik merah dan atau ungu, bila serangan semakin mengganas tanaman dapat mati cendawan ini biasanya menyerang tanaman yang digunakan untuk batang bawah pengendalianya selain dengan menggunakan sanitasi kebun, memperlebar jarak tanam, menekan gulma, memangkas tanaman, dapat juga menyemprotkan fungisida (Benlate) pada tanaman atau dengan mengoleskan pada batang yang terluka lalu menutupnya dengan parafin.
2.     

         2.  Busuk Akar
Penyakit busuk akar dapat menyerang tanaman dewasa maupun yang masih bibit. Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Pyhium vekans. Serangan ditandai dengan bercak nekrotik yang berawal dari ujung akar lateral. Jika akar dibedah pada bagian korteks akan terlihat warna cokelat dan pada bagian yang berkayu akan tampak warna merah muda dengan bercak cokelat. Penyakit busuk akar selain disebabkan oleh Phytmum Vexans dapat juga oleh Fisarium sp. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian langsung pada tanaman durian. Penanggulanganya dengan menyemprotkan fungisida dengan bahan aktif : metalaxyl, fosetyl alumunium, atau etridiazole tanaman yang sudah terserang dan mati sebaiknya dibakar dan bekas lubangnya diberi kapur, pencegahan dapat dilakukan dengan pada musim hujan system drainase kebun diperbaiki agar tidak terjadi genangan air yang dapat membusukan akar.
3.     

          3. Bercak Daun


Penyebab terjadinya penyakit bercak daun adalah cendawan colletotrichun durionis. Gejala serangan ditandai dengan timbulnya bercak – bercak besar kering pada daun tanaman yang akhinya menjadi lubang, serangan ini dapat menyebabkan terganggunya fotosintesis pada daun, pengendalian bercak daun dapat dilakukan dengan memotong bagian tanaman yang terserang atau dengan menyemprotkan fungisida yang berbahan aktif tembaga.
4.     

          4. Jamur Umpas
Penyakit ini disebabkan oleh jamur umpas (Pink disease). Gejala yang ditimbulkan yaitu munculnya cairan berwarna kuning pada bagian batang yang terserang dan diselimuti dengan benang – benang jamur berwarna metalik seperti sarang laba – laba. Pada kelembaban yang tinggi benang – benag tersebut akan berubah warna menjadi merah muda (Pink). Serangan jamur umpas ini dapat mengakibatkan kematian cabang, penanggulanganya dengan mengoleskan fungisida berbahan aktif tembaga pada bagian yang terserang. Mengurangi kelembaban diareal penanaman, memotong bagian yang terserang, dan menyemprot tanaman dengan fungisida seperti : Ditane M-45, dll.
5.     

          5. Busuk Buah
Penyakit busuk buah disebabkan oelh cendawan Phytophhthora palmivora. gejala serangan terlihat adanya bercak – bercak basah berwarna cokelat kehitaman pada kulit buah. Setelah beberapa lama buah akan busuk basah pada bagian yang terserang akan terbentuk miselium dan spogaria berwarna putih. Penanggulamgan penyakit ini selain dengan menyemprotkan fungisida juga dibarengi dengan penyemprotan insektisida untuk membunuh serangga dan siput yang menjadi vektornya. Buah yang telah diserang harus dibuang.

PENYAKIT FISIOLOGIS
1.    

      1. Ujung Daun Mengering
Tanaman durian yang terserang penyakit ini ditandai dengan mengeringnya bagian ujung daun dan pinggir – pinggir daun dan berwarna cokelat. Penyebab penyakit ini adalah tanaman durian kekurangan unsure mikro Zn. Penyakit ini dapat mempengaruhi fotosintesis daun. Penanggulanganya dapat dilakukan degan menyemprotkan unsure mikro Zn pada daun. Selain karena kekurangan unsure Zn penyakit ini terjadi karena kekurangan air. Setelah tanaman disiram dan kebutuhan air telah tercukupi kondisi daun tanaman akan berangsur pulih.
2.     

      2. Daging Buah Keras
     Penyakit ini ditandai dengan mengerasnya beberapa bagian buah durian. Selain itu buahnya pun berwarna pucat dan rasanya hambar. Penyakit ini terjadi pada buah durian karena jumlah biji terlalu banyak, selain itu factor lain adalah kekurangan kalsium dan magnesium.

About

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2013. Durian Alasmalang Kemranjen Banyumas (WA, TLEP, SMS 0877 3808 1600) - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger